Jumat, 03 Februari 2012

Makna Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi

            Makna lokusi adalah makna harfiah atau makna secara stuktur tanpa diembeli pemahaman subjektif dari sudut penutur atau pendengar. Makna ilokusi adalah makna yang dipahami pendengar dari tuturan yang diujarkan penutur. Makna perlokusi adalah makna yang dimaksud penutur kepada pendengar.
            Contoh ketiga makna tersebut ada dalam percakapan berikut yang diambil dari Chaer (2009: 78).
Seorang laki-laki tua bertanya kepada pelayan toko peti mati.
“Berapa harga peti mati penuh ukiran ini?”
“Dua juta, tuan.” Jawab si pelayan toko.
“Wah, mahal amat.” Sahut laki-laki tua itu dengan kaget.
“Tapi, tuan.” Kata pelayan toko itu menjelaskan, “Kami jamin kalau tuan sudah masuk ke dalamnya, tuan pasti tidak ingin keluar lagi!”
            Dari percakapan tersebut makna lokusinya adalah “Tuan pasti tidak ingin keluar lagi”. Makna ilokusinya adalah “(Saya pasti tidak ingin keluar lagi) karena saya nyaman berada di dalam”. Makna perokusinya adalah “(Tuan pasti tidak ingin keluar lagi) karena tuan sudah meninggal.”

Baca Selengkapnya....
            Contoh lain dalam percakapan yang diambil dari Sudaryanto (1990) dalam Chaer (2007) berikut:
“Mom”, little Alexander asked “Does Jesus use our bathroom?”
“Why not!” his mother said sweetly, “Why do you ask?”
“Cause every morning, dady kicks the drr and yells? “Christ , are you still in there?”
            Dalam percakapan tersebut makna lokusinya adalah “Christ, are you stiil in there?”. Makna ilokusinya “Ayah bertanya apakah Yesus berada di kamar mandi.” Makna perlokusinya “Ayah marah dan dengan jengkel menyumpahi orang yang ada di kamar mandi agar menyelesaikan mandinya.”
            Contoh terakhir seperti percakapan berikut yang di adaptasi dari sebuah sitkom:
Suami              : Mah, bapak pengen makan ikan.
Istri                  : Ah, susah dapat ikan sekarang. Kalau mancing di mana, kalau beli gak ada yang jual.
Suami              : ikan kaleng aja mah, kan banyak yang jual di supermarket juga.
Istri                  : iya deh mama beli dan masakin buat papa.
Suami              : asyik.
(istri pun membeli apa yang suaminya maksud dan memasakanya)
(suami menunggu di meja makan, lalu istri membawa masakan ikan kaleng yang suami pesan ke meja makan).
Suami              : loh kok kaya gini ikannya?
Istri                  : kan tadi kata papa ikan kaleng.
            Dari percakapan tersebut makna lokusinya “Ikan kaleng aja mah”. Makna ilokusinya “Ikan yang terbuat (berbahan) dari kaleng aja”. Makna perlokusinya “Ikan sarden”.
            Dari ketiga contoh percakapan di atas makna lokusi, ilokusi, dan perlokusinya berbeda. Keberbedaan tersebut tidak mengisyaratkan bahwa ketiga makna tersebut akan berbeda dalam setiap percakapan bahasa. Bisa saja ketiganya sama, bisa saja makna lokusi dan ilokusinya sama, perlokusinya berbeda, bisa saja makna ilokusinya dan perlokusinya sama, makna lokusinya beda, serta kemungkinan-kemungkinan lainnya.
***
Muhamad Patoni.

2 komentar:

  1. buku untuk referensi yang lengkap tentang makna ilokusi apa ya pak? mohon bantuannya.. terima kasih..

    BalasHapus
  2. Saya juga kurang tahu untuk referensi buku yang lengkap, tetapi pembahasan mengenai makna lokusi, ilokusi, dan perlokusi dapat ditemukan di buku A. Chaer yang berjudul "Sosiolinguistik" dan "Semantik".

    BalasHapus