Sabtu, 25 Februari 2012

Sebuah Pertanyaan untuk Cinta

Karya Seno Gumira Ajidarma

Pada sebuah telepon umum, seorang wanita berbicara dengan wajah gelisah.

“Katakanlah sekali lagi, kamu cinta padaku.”

Mendengar kalimat itu, orang yang mengantre di belakangnya memberengut, sambil melihat arlojinya. Pengalaman menunjukkan, orang tidak bias berbicara tentang cinta kurang dari 15 menit. Namun, sungguh terlalu kalau wanita itu masih juga bertanya tentang cinta setelah 30 menit. Apalagi sudah ada beberapa orang berdatangan ke telepon umum itu, sambil sengaja mengecrek-gecrekkan koin di tangannya.

Rabu, 22 Februari 2012

Puisi Aku Ingin Karya Sapardi D. Damono dan Tak Sepadan Karya Chairil Anwar

Aku Ingin
Karya Sapardi D. Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada


Cerpen: Kematian Paman Gober

Karya Seno Gumira Ajidarma

Kematian paman gober ditunggu-tunggu semua bebek. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain menunggu-nunggu saat itu. Setiap kali penduduk Kota Bebek membuka koran, yang mereka ingin ketahui hanya satu hal: apakah hari ini Paman Gober sudah mati. Paman Gober memang terlalu kuat, terlalu licin, dan bertambah kaya setiap hari. Gudang-gudang uangnya berderet dan semuanya penuh. Setiap hari Paman Gober mandi uang di sana, segera setelah menghitung jumlah terakhir kekayaannya, yang tak pernah berhenti bertambah.

Jumat, 03 Februari 2012

Makna Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi

            Makna lokusi adalah makna harfiah atau makna secara stuktur tanpa diembeli pemahaman subjektif dari sudut penutur atau pendengar. Makna ilokusi adalah makna yang dipahami pendengar dari tuturan yang diujarkan penutur. Makna perlokusi adalah makna yang dimaksud penutur kepada pendengar.
            Contoh ketiga makna tersebut ada dalam percakapan berikut yang diambil dari Chaer (2009: 78).
Seorang laki-laki tua bertanya kepada pelayan toko peti mati.
“Berapa harga peti mati penuh ukiran ini?”
“Dua juta, tuan.” Jawab si pelayan toko.
“Wah, mahal amat.” Sahut laki-laki tua itu dengan kaget.
“Tapi, tuan.” Kata pelayan toko itu menjelaskan, “Kami jamin kalau tuan sudah masuk ke dalamnya, tuan pasti tidak ingin keluar lagi!”
            Dari percakapan tersebut makna lokusinya adalah “Tuan pasti tidak ingin keluar lagi”. Makna ilokusinya adalah “(Saya pasti tidak ingin keluar lagi) karena saya nyaman berada di dalam”. Makna perokusinya adalah “(Tuan pasti tidak ingin keluar lagi) karena tuan sudah meninggal.”