Rabu, 30 Mei 2012

Bahasa Indonesia Nonstandar


Bahasa berkaitan erat dengan pemiliknya, yaitu manusia. Maka, tak heran bila bahasa beragam karena manusia sebagai pemiliknya begitu beragam. Keberagaman tersebut terlihat dari keinginan, kegiatan, dan keadaan yang berbeda antarmanusia.
Di zaman sekarang, bahasa yang selaras, tanpa ragam, kecil kemungkinan ada. Kecuali di masyarakat pedalaman yang pola hidupnya monoton serta tak berhubungan dengan dunia luar. Sedangkan masyarakat yang mengenal dunia luar (selain daerah mereka) atau pola hidupnya dinamis tentu saja bahasanya beragam.
Bahasa Indonesia pun mengalami keragaman tersebut. Hal itu terjadi karena manusia Indonesia mempunyai beragam keinginan, kegiatan dan keadaan. Apalagi, bahasa Indonesia digunakan oleh berbagai suku dengan berbagai latar belakang bahasa daerah yang berbeda. Hal tersebut semakin membuat bahasa Indonesia beragam.

Kamis, 26 April 2012

Analisis Fenomenologis


Analisis fenomenologis atau strata norma adalah analisis yang dicetuskan Roman Inggarden. Dalam analisis fenomenologis karya sastra akan dianalisis berdasarkan norma-normanya. Norma-norma ini menurut Rene Wellek (1968:150-151) dalam Pradopo (2009) jangan dikacaukan dengan norma-norma klasik, etika, ataupun politik. Norma ini harus dipahami sebagai norma implisit yang harus ditarik dari setiap pengalaman individu karya sastra dan bersama-sama merupakan karya sastra murni sebagai keseluruhan.
Analisis strata norma ini merupakan analisis yang mencoba semaksimal mungkin menguak isi dari sebuah puisi. Pada hakikatnya puisi memang tidak terdiri dari satu norma, melainkan beberapa norma yang penganalisisannya tidak bisa disatukan, harus satu persatu-satu, per norma.